Bahasa Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari bahasa Melayu, yang menjadi bahasa perdagangan penting di wilayah Asia Tenggara pada abad ke-7 Masehi. Sejak saat itu, bahasa Melayu terus berkembang dan dipengaruhi oleh berbagai bahasa, seperti Arab, Sanskerta, Jawa, dan Portugis.

Pada abad ke-16, bangsa Portugis datang ke Indonesia dan mulai melakukan perdagangan dengan masyarakat setempat. Mereka membawa kata-kata baru ke dalam bahasa Melayu, seperti “saudara” (dari bahasa Portugis “irmão“) dan “buku” (dari bahasa Portugis “livro“). Kemudian, pada abad ke-17, Belanda datang ke Indonesia dan menguasai sebagian besar wilayahnya. Selama masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu terus dipakai sebagai bahasa perdagangan dan administrasi, serta dipengaruhi oleh bahasa Belanda.

Pada tahun 1928, sekelompok pemuda Indonesia mengadakan Kongres Pemuda II di Jakarta dan menetapkan Sumpah Pemuda, yang menegaskan keinginan untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan menggunakan satu bahasa nasional. Pada saat itu, bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa nasional karena telah dipakai sebagai bahasa perdagangan dan administrasi di wilayah Indonesia selama berabad-abad.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Melayu dipilih sebagai dasar untuk pembentukan bahasa Indonesia, yang kemudian diresmikan sebagai bahasa nasional Indonesia pada tahun 1949. Bahasa Indonesia terus berkembang dan mengalami perubahan seiring waktu, serta terus dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing yang masuk ke Indonesia. Saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dan bahasa nasional Indonesia yang dipakai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.

Untuk menghargai bahasa Indonesia dan sejarahnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Belajar bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh dan menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dan benar. Dengan mempelajari bahasa Indonesia, kita dapat memahami sejarah dan budaya Indonesia yang terkandung dalam bahasa tersebut.
  2. Menjaga dan memperkaya bahasa Indonesia dengan menghindari penggunaan bahasa gaul dan slang yang kurang baku, serta aktif mencari dan mempelajari kata-kata baru dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing.
  3. Mengenali sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia dari masa ke masa, dengan membaca buku-buku atau artikel yang membahas tentang bahasa Indonesia dan sejarahnya.
  4. Menjaga keberadaan bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah, karena bahasa daerah juga memiliki sejarah yang unik dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
  5. Menghargai dan mempromosikan bahasa Indonesia di lingkungan sekitar, seperti dengan meminta orang lain untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari dan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai media sosial atau blog.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat meningkatkan penghargaan terhadap bahasa Indonesia dan sejarahnya serta memperkuat identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki kekayaan bahasa dan budaya yang beragam.