Pelatihan bertajuk “Edukasi Berbasis Linguistik Forensik dalam Konteks Demokratis di Ruang Virtual” digelar secara daring melalui Zoom Meeting, pada hari Sabtu (14/8/2021)

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Bahasa Indonesia FPBS UPI dan MGMP Madrasah Aliyah Jawa Barat  ini mengangkat empat topik utama yaitu: Analisis Linguistik Forensik dalam Konteks Demokrasi di Ruang Virtual; Wacana Di Ruang Virtual dan Pembelajaran Bahasa; Penerapan Kompetensi Semantik di Media Sosial; Aspek Bahasa dan Budaya dalam Analisis Linguistik Forensik. Setiap topik tersebut disampaikan oleh pemateri-pemateri yang kompeten dalam bidangnya, antara lain Prof. Dr. Aceng R. Saifullah, M.Hum., Prof. Dr. Dadang Anshori, M.Si., Dr. Nuny Sulistiani Idris, M.Pd. Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. Acara pelatihan ini dimoderatori oleh Hj. Juju Juriyah, M.Pd.

Dalam pelatihan ini, konsep-konsep linguistik forensik disampaikan sebagai bekal untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan dalam berbahasa di ruang virtual. Prof. Dr. Aceng R. Saifullah, M.Hum. menyampaikan bahwa bermedia sosial dapat masuk ke ranah hukum apabila bahasa yang digunakan menyalahi hukum yang berlaku. Maka dari, itu konsep-konsep bahasa yang berpotensi melanggar hukum dijelaskan dengan rinci dalam pelatihan ini.

Pembahasan mengenai wacana pun dijelaskan dengan detail oleh Prof. Dr. Dadang Anshori, M.Si. Dadang menjelaskan bahwa berita tidak pernah netral, peristiwa-peristiwa itu ditangkap oleh indra kemudian diolah dengan memasukkan ideologi si penulis berita dan terciptalah sebuah berita baru. Dalam topik ini Dadang berharap anak-anak dapat belajar tidak hanya melihat kebaikan, tetapi harus juga dengan melihat keburukan untuk kemudian menjadi sebuah pengetahuan.

Antusiasme juga ditunjukkan oleh peserta saat pelatihan dengan topik semantik yang dibawakan oleh Dr. Nuny Sulistiani Idris, M.Pd. Nuny menjelaskan berbagai macam simbol yang ada di alam dan juga di dalam bahasa. Simbol-simbol tersebut kemudian dikaitkan dengan fenomena simbol-simbol kebahasaan yang ada di media sosial.

Topik terakhir disampaikan oleh Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. Mahmud Menjelaskan linguistik forensik dengan berdasarkan budaya-budaya yang dapat memengaruhi bahasa.