Teknologi merupakan suatu fenomena yang mana mengalami sebuah berkembang secara terus-menurus di dalam era globalisasi seiring perkembangan zaman. Teknologi sendiri memiliki peran besar, khususnya pada era ini, karena faktanya hampir semua kegiatan memiliki hubungan atau berelasi dengan teknologi, ini karena teknologi memudahkan semuanya. Teknologi yang paling besar digunakan oleh manusia yaitu dalam dunia digital seperti sosial media. Bersosial media merupakan fenomena paling digemari dan tentunya digunakan dan dilakukan oleh setiap insan yang memiliki alat teknologi komunikasi seperti gadget. Dengan fakta besarnya pengaruh globalisasi, faktor kebahasaan pada manusia juga semakin berkembang dan menjadi-jadi, hal tersebut membuat teknologi kebahasaan manusia memiliki dua pengaruh dalam era globalisasi, yaitu sifat positif dan negatif.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan penggunaan sosial media terbanyak, khususnya pemilik akun Instagram dan Twitter. Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan begitu tinggi pada sosial media. Twitter, salah satu platform yang mana dijadikan tempat para penggunanya berdiskusi dan bertukar pikiran. Proses pemerolehan bahasa asing melalui sosial media membuat para masyarakat menjadi fasih menggunakan bahasa asing secara otodidak. Kini bahasa asing mulai digemari oleh masyarakat domestik seiring banyaknya penggunaan media sosial.  Perlu diingatkan bahwa penggunaan bahasa asing dalam bersosial media tidak selalu negatif, banyak juga sisi positifnya, salah satunya ialah kita dapat belajar berbagai macam aksen dan bahasa baru.

Kini sosial media tidak hanya digunakan oleh masyarakat saja, sudah banyak petinggi negara yang juga menggunakan Instagram dan Twitter, contohnya adalah Gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil. Akun Instagram Ridwan Kamil sering kali menggunakan bahasa Indonesia yang kadang baku untuk di-posting oleh pihak tim dari Instagram beliau, namun kadang juga menggunakan bahasa yang lebih “merakyat” untuk sekedar hiburan bagi pengikutnya di Instagram. Hal tersebut merupakan langkah yang bagus agar masyarakat tetap bisa dan tidak lupa dengan bahasa Indonesia yang resmi juga menghilangkan stigma masyarakat terhadap para petinggi yang begitu kaku dan jauh dari rakyat, menghilangkan strata dalam derajat.

Pada akhirnya kembali lagi pada diri masing-masing untuk selalu menggunakan teknologi dengan bijak dan tidak merugikan pihak mana pun. Jika kita bijaksana, kita bisa memperoleh hal positif dari apa yang kita jalani, seperti pemerolehan bahasa asing di dunia media sosial. Kita selalu pengguna media sosial dan selaku orang-orang yang mengalami kemajuan teknologi harus bisa pintar dalam menggunakan dan memanfaatkan sebuah teknologi, tidak lupa untuk terus mengikuti perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan zaman.

Kontributor: Fryan Septiansyah