Pandemi Covid-19 tak kunjung mereda sampai saat ini. Bahkan, satu bulan yang lalu angka kematian dan juga orang yang terpapar virus ini mengalami pelonjakan yang sangat tinggi. Hal ini tentunya menyebabkan beberapa kebijakan baru, seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan tanggal 2 Juli – 20 Juli 2021 dan diperpanjang sampai tanggal 25 Juli 2021. Berbagai sektor tentunya mendapatkan dampak akibat kebijakan yang ada, termasuk di bidang pendidikan.

Sudah hampir satu tahun setengah melaksanakan pembelajaran daring, Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematiknya secara daring kembali. Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, pada KKN Tematik 2021 ini lebih difokuskan kepada bidang pendidikan dan ekonomi yang sangat berdampak juga berpengaruh pada kehidupan masyarakat banyak. KKN Tematik ini diberi nama Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi (KKN Tematik MDBPE – MBKM).

Salah satu Mahasiswa UPI bernama Poppy Mega Karina melaksanakan KKN Tematik MDBPE – MBKM ini di lingkungan sekitar rumahnya. Poppy, sapaan akrabnya melaksanakan KKN dengan mengambil fokus di bidang pendidikan. SDN 125 Taruna Karya menjadi tempat KKN yang dipilih. Sekolah tersebut berada dalam satu kelurahan yang sama dengan kediaman Poppy, dengan begitu tidak perlu khawatir mengenai penyebaran virus Covid-19 yang masih terjadi. Walaupun begitu, pelaksanaan KKN pun memang diselenggarakan secara daring dan jika ada hal yang perlu diurus dengan pihak sekolah dilakukan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi sorotan Poppy dalam kegiatan KKN ini mengenai penguatan pembelajarannya. Sebelum melaksanakan program KKN, Poppy mencari tahu masalah yang dialami oleh guru, siswa atau orang tua murid.

“Jika fokus ke mata pelajaran Bahasa Indonesia, murid kelas 5 susah mengerti ide pokok yang ada dalam setiap paragraf, maka dari itu siswa di sini susah juga untuk membuat peta konsep.” Sahut Ema Sukmawaty, selaku guru Bahasa Indonesia kelas 5 di SDN  125 Taruna Karya melalui pesan WhatsApp (12/07/21). Mengetahui permasalahan tersebut, Poppy selaku Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2018 membuat media pembelajaran mengenai Ide Pokok dalam sebuah paragraf atau teks menggunakan anatomi tubuh manusia untuk memudahkan siswa dalam menentukan dan juga memahami ide pokok yang ada. Video pembelajaran ini berjudul Ide Pokok dan Kalimat Pengembang. Maka dari itu, selain mempelajari ide pokok, kalimat pengembangnya pun perlu dipahami untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya.

Menentukan pokok pikiran dalam sebuah teks terkadang membuat keliru dan membingungkan bagi sebagian anak, terlebih jika seperti pandemi saat ini yang sulit sekali mengetahui pemahaman anak dalam materi yang disampaikan karena segala keterbatasan yang ada. Mengatasi hal itu, ada cara untuk memudahkan siswa dalam menentukan pokok pikiran dalam sebuah teks, yakni melalui anatomi tubuh. Di dalam tubuh manusia, Poppy mengambil beberapa bagian tubuh yang sudah dikelompokkan. Berikut ilustrasinya.

Setelah memperhatikan gambar di atas, bagian kepala menjadi pokok pikiran dalam paragraf pertama, yang berarti bahwa kalimat pertama menjadi pokok pikiran pada paragraf pertama. Sedangkan kalimat berikutnya, yakni kalimat dua, tiga, dan seterusnya merupakan kalimat pendukung dari pokok pikiran yang dihadirkan. Kalimat pendukung ini ditandai dengan teks ditunjukkan pada bagian tubuh lainnya, seperti bagian tubuh atas, bagian tubuh bawah, bagian tangan dan bagian kaki. Dengan begitu, diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami ide pokok pikiran dan kalimat pengembang dalam sebuah teks baik secara lisan maupun tulisan.